Selasa, 02 September 2014

Inilah Alasan TPAS Sumedang Dapat Nilai Buruk


Keadaan ini sudah diakui Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sumedang Agus Sukandar. Menurut dia, TPAS ini belum dilengkapi pengolahan sampah. “Belum ada peremajaan dan pengolahan sampah,” kata Agus. Selama ini, TPAS menampung 369 meterkubik sampah setiap harinya. Alhasil, TPA seluas 5 ha tersebut hanya menjadi sebuah pemandangan buruk di bawah kawasan gunung Tampomas yang masih hijau dan rimbun.
“TPA sampah di Tampomas saat ini masih belum mampu melakukan pengolahan sampah. Padahal memang dibutuhkan sekali pengolahan sampah tersebut,” tutur Agus.

Meski demikian, lanjut Agus, lahan TPA yang dibangun tahun 1980-an itu hingga kini belum melebihi kapasitas. Pasalnya, setiap harinya ada 20 orang pemulung yang memunguti sampah untuk dijual kembali.

TPA yang terletak di ujung kawasan jalur galian C menuju kaki Gunung Tampomas ini disebut-sebut sebagai satu-satunya TPA di Indonesia yang berada di gunung. Jika di tempat lain, sampah dibuang ke lahan datar yang kosong atau paling tidak bukan wilayah konservasi. Namun di Sumedang, TPA berada di wilayah pegunungan.

TPA ini menampung sampah dari 17 TPS (tempat pembuangan sementara) dan 15 pasar. Sampah-sampah ini diangkut oleh tujuh truk yang kondisinya sudah rusak. Padahal idealnya, sampah tersebut diangkut 37 truk sampah agar mobilitas pembuangan sampah tidak terhambat dan tidak membuat penumpukan sampah di suatu TPS atau pasar.

“Pengelolaan sampah di Sumedang memang masih belum maksimal, penanganannya masih terkendala banyak hal,” tandas Agus yang juga menyebutkan di atas lahan TPA tersebut ada satu bangunan yang sedianya akan menjadi tempat pengolahan sampah namun hingga kini belum difungsikan. [rni]


Sumber: http://www.sumedangkab.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar