Senin, 15 September 2014

Shinkansen, Rajanya Kreta Jepang

Siap-siap naik Shinkansen 11-18 Januari 2014.
Tahoo- Shinkansen dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo. Jalur ini langsung sukses, melayani 100 juta penumpang kurang dari 3 tahun sejak dibuka pada tanggal 13 Juli 1967, dan melayani satu milyar penumpang pada 1976.
Pada mulanya Shinkanshen dari Tokyo ke Shin-Osaka (515,4km) memakan waktu kira-kira 4 jam. Pada 1992, Shinkanshen model baru 'Nazomi' yang dapat menghasilkan kecepatan 270 km/jam telah menghasilkan perjalanan yang singkat. Rancangan penggunaan landasan kereta api linear motor car pada abad ke-21 yang akan datang ini diharapkan akan menambah kecepatan Shinkanshen.
Shinkansen adalah kereta super cepat yang bisa melaju hingga 300 km/jam dan hanya melayani rute-rute jarak jauh. Tak heran julukan kereta peluru alias bullet train disematkan pada kereta ini. Dengan kecepatan tersebut, shinkansen menjadi pilihan utama warga negara Jepang untuk menempuh perjalanan antar kota. Sebagai contoh, Tokyo-Kyoto yang berjarak lebih dari 700 km bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam saja. Tentu kecepatan ini dibarengi dengan harga yang sesuai, yang berbeda jika naik kereta biasa.
Tepatnya 11-18 Januari 2014, saya menyambangi Jepang, setelah melalui perjalanan udara yang memakan waktu hampir 7.50 menit dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Walau perjalanan kali ini dibarengi dengan kunjungan pekerjaan namun tetaplah berkesan.
Setibanya di Narita Airport suasana dingin masih belum terasa, maklum masih dalam ruangan hehe, namun sudah tidak sabarnya ingin mencicipi rasa dinginnya Jepang yang kebetulan musim salju lagi, tapi harus disimpan terlebih dahulu untuk  merasakannya, karena tujuan utama saya adalah Sendai kota yang berjarak 304 km atau 189 miles dari Tokyo, Sendai adalah kota yang terkena Tsunami pada 11 Maret 2011.
Station Central Tokyo
Saatnya naik Shinkansen, wowwwwwww ternyata begini ya kretanya unik kalau di Indonesia mirip belut hehe. rasanya udah tidak sabar untuk naik, dan ternyata kami harus naik dulu ke lantai atas kaya di station Cikini (bayangkan saja mudah-mudahan mirip) dan disitulah baru terasa dinginnya sesuatu, kata eyang google sih kalau lagi naik transportasi umum di Jepang jangan banyak bicara soalnya bisa mengganggu dan kamu akan diliatin sama orang-orang Jepang, wah dalah hati harus jurus kunci mulut kalau begitu, tapi aku pengen coba gimana rasanya belum tentu bisa ke Jepang lagi, aku sengaja bulak balik koper yang kubawa, eh dan ternyata benar saja orang orang melihat aku dengan mata yang tajam, takut jadinya, tapi sudah membuktikan kebenarannya.
Dan ternyata perjalanan yang harusnya ditempuh sekitar 7-8 jam menggunakan Mobil, dengan menggunakan Shinkansen cukup dengan 2 jam lebih, namun rasa didalamnya adem adem saja seperti didalam pesawat tidak terasa cepat, nyaman nyaman saja.
Makanan ini harganya antara 370-400 Yen 
Sebelum berangkat ke Sendai saatnya membeli Tiket Kreta Shinkansen, Tujuan Tokyo-Sendai seharga 66.860 Yen untuk orang dan pulang pergi tentunya, walau di Sendai kami menginap 3 hari tapi Tiket bisa dibeli lebih dulu (kaya pesawat terbang ya), tak sampai disitu kami harus naik JR-Express menuju Stasiun Central Tokyo terlebih dahulu, harga tiket sekitar 3000 Yen waktu itu, jarak yang ditempuh kira-kira memakan waktu 1,5 jam dari Narita Airpot-Central Tokyo.




Nah ini penampakan makanan Jepang, namun ceritanya akan dilanjutkan nati dengan judul yang lain yaitu Kenapa Orang Jepang Jago Makan Dengan Sumpit? nah untuk jawabannya tunggu edisi selanjutnya hehehehe,,, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar