Senin, 08 September 2014

Harimau Terancam Punah


Para pakar satwa liar global dalam pertemuan di St. Petersburg, Rusia, mengatakan bahwa semua spesies harimau di dunia terancam punah dalam kurun waktu 10 tahun. Kondisi memprihatinkan dari binatang pemakan daging tersebut harus diselamatkan, mengapa?

Pelestarian spesies harimau sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam, ini karena harimau adalah predator puncak dari rantai makanan yang punya fungsi menjaga ekosistem di hutan rimba, terutama di hutan tropis Asia. Jika Harimau punah, itu artinya ada bagian penting yang hilang dalam sistem rantai makanan. 

Jumlah populasi herbivora seperti rusa, kerbau, serta omnivora macam babi hutan dikendalikan oleh harimau. Jika populasi hewan herbivora dan omnivora meningkat, pada akhirnya akan merugikan manusia.

Menurut World Wildlife Fund (WWF) dan para pakar populasi, harimau yang hidup di alam bebas hanya tinggal 3200 saja, jumlah ini turun drastis dari 100 ribu ekor yang diperkirakan berkeliaran seabad lalu. Berikut ini adalah beberapa spesies harimau yang masih bertahan hidup dan masih terus dilestarikan, termasuk di Indonesia.

Harimau Sumatera
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) hanya ditemukan di Pulau Sumatra, Indonesia, dan merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra.

Harimau Benggala
Harimau Benggala (Panthera tigris tigris) juga dikenal dengan Harimau Putih, harimau ini berwarna putih akibat pembawaan gen resesif yang menghasilkan warna pucat pada bulunya. Menurut WWF, terdapat sekitar 2.100 Harimau Benggala di alam bebas, 1.411 di antaranya berada di India, 200 di Bangladesh, 150 di Nepal, dan 100 di Bhutan.

Harimau Siberia
Harimau Siberia atau Harimau Amur (Panthera tigris altaica) adalah spesies harimau yang pernah tinggal di wilayah Cina, Semenanjung Korea, dan Mongolia. Kini hewan tersebut hanya bisa bebas berkeliaran di Rusia, di wilayah perlindungan kawasan Amur-Ussuri. Sejumlah ahli meyakini masih terdapat 350 hingga 450 hewan ini di alam liar. Harimau Siberia memiliki postur tubuh lebih besar, warna kulit terbagi dua, di bagian punggung lebih merah menyala, sedangkan di bagian kakinya terlihat putih.


Harimau ini sudah lebih dulu punah 


Harimau Jawa

Harimau Jawa dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.  Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit.







Harimau Tasmania
Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) adalah marsupial karnivora terbesar yang pernah diketahui. Mereka hanya hidup di Australia dan Pulau Papua serta telah dinyatakan punah pada abad ke-20. Binatang ini memiliki corak belang di punggungnya. Harimau Tasmania diburu sampai nyaris punah pada awal 1900-an. Individu terakhir mati di kebun binatang Tasmania pada 1936.







Harimau Kaspian
Harimau Caspian (Panthera tigris virgata) telah punah sekitar tahun 1950an. Harimau ini terdapat di Afganistan, Iran, Mongolia, Turki, dan Rusia.. Tubuh subspesies ini cukup gempal dan memanjang ditopang dengan kaki yang kuat, kaki lebar serta cakar yang besar. Telinganya pendek dan kecil, di sekitar dagunya memiliki bulu yang panjang dan tebal. Warna kulitnya mirip dengan harimau Benggala. Harimau Caspian pejantan sangat besar dan memiliki berat 169-240 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar