Rabu, 03 September 2014

Permadani Dasar Lautan Itu Sawah Menghijau

VIVAlife – Sukabumi terkenal dengan Pantai Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng. Padahal, jika rajin mencari tahu, Sukabumi masih punya banyak “berlian mentah”, dalam artian destinasi wisata lain yang juga tak kalah menarik.

Salah satunya, geopark atau taman bumi yang secara geologi termasuk langka. Usianya diperkirakan sekitar 55 – 65 juta tahun atau sejak era pra-tersier (zaman kapur). Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian geologi yang menemukan gugus batuan bancuh, kandungan fosil, serta proses geotektonik yang jarang ditemukan.

Taman Bumi Ciletuh ini memang memiliki karakteristik yang langka. Kawasan ini memperlihatkan dua penggalan kerak bumi yang berbeda sifatnya, karena tersusun dari batuan yang berasal dari lempeng samudera dan lempeng benua.

Kombinasi langka tersebut membuat Ciletuh punya banyak batuan unik. Ada yang kontur reliefnya menyerupai batik, yang merupakan hasil “ukiran” alam selama ratusan tahun. Ada juga batu yang berbentuk seperti kasur sehingga dinamakan Batu Kasur. Begitu juga dengan Batu Jendela. Sementara Batu Haok bisa memantulkan suara ketika manusia berteriak di dekatnya.

Jika sudah bosan dengan sejarah dan keindahan geografis Ciletuh, pengunjung bisa menyejukkan mata dengan barisan air terjun yang terdapat di sekitar kawasan taman bumi tersebut.

Satu hal yang istimewa, terdapat hamparan sawah menghijau yang dahulunya merupakan dasar lautan, sebelum menyurut, menjadi pantai yang dikenal dengan nama gugus pantai selatan Jawa.

Di atas bukit, pengunjung bisa menyaksikan pesona pemandangan laut selatan Sukabumi. Di sisi yang berlawanan, ada barisan air terjun yang berasal dari satu aliran sungai, yakni Air Terjun (Curug) Awang, Curug Tengah dan Curug Puncakmanik. Ada pula air tejun Cimarinjung, Ngelay, Sodong dan Cikanteh.

Meski berasal dari aliran sungai yang sama, ketiga air terjun utama di Ciletuh itu, punya karakteristik berbeda. Curug Awang punya gua kelelawar dan burung walet, sementara Curug Tengah yang memiliki dua undak air terjun pendek, dan Curug Puncakmanik punya puncak tinggi hingga 100 meter.

Tertarik mengunjunginya? Taman Bumi Ciletuh letaknya sekitar 135 kilometer dari Kota Sukabumi atau membutuhkan jarak tempuh selama 6 jam dari Jakarta.

Perjalan menuju Ciletuh pun menawarkan tantangan tersendiri bagi para pencandu adrenalin. Pasalnya, jalanan menikung, sempit dan berbatu, ditambah kerusakan di sejumlah titik. Dianjurkan menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda guna menghindari kerusakan kendaraan di tengah jalan.

Namun, perjalanan panjang dan melelahkan itu akan terbayarkan saat tiba di kawasan tersebut. Batuan yang tersingkap di permukaan Geopark Ciletuh memperlihatkan pemandangan yang sangat eksotis,seperti memandang hamparan laut selatan dan
cekungan Geopark Ciletuh di puncak tertinggi kawasan ini bernama Puncak Darma.

Dari segi fasilitas dan sarana wisata, Taman Bumi Ciletuh ini masih tradisional dan mengandalkan swadaya warga. Desa-desa sekitar Ciletuh banyak menyediakan homestay berharga terjangkau bagi turis, mulai Rp150 ribu per malam.

Ada juga warga yang menawarkan jasa tur guide menggunakan motor.

Bagi mereka para petualang, terdapat lokasi kemping di air terjun Sodong yang lengkap dengan fasilitas kamar mandi yang cukup terawat.

Soal makanan, penduduk menyediakan menu istimewa berupa masakan sunda di setiap homestay yang juga merangkap warung makan. (tvOne/Rizki Gustana/ms)

Sumber: http://life.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar